Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biografi BJ Habibie Presiden Republik Indonesia Ke 3

 

Biografi BJ Habibie Presiden Republik Indonesia Ke 3

Bacharuddin Jusuf Habibie, umumnya dikenal sebagai BJ Habibie, adalah seorang insinyur dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Presiden Indonesia ketiga dari 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. Ia lahir pada tanggal 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan. , Hindia Belanda (sekarang Indonesia), dan meninggal dunia pada tanggal 11 September 2019 di Jakarta, Indonesia.

Habibie adalah anak keempat dari delapan bersaudara di keluarganya. Ayahnya adalah seorang petani keturunan Gorontalo, dan ibunya dari suku Kaili. Habibie menunjukkan minat dalam bidang teknik sejak usia muda. Pada tahun 1955, ia pindah ke Bandung, Jawa Barat, untuk belajar di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bergengsi. Dia mengejar hasratnya untuk penerbangan dan lulus pada tahun 1960 dengan gelar di bidang teknik kedirgantaraan.

Setelah menyelesaikan studinya, Habibie mendapat beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya di Jerman. Dia mendaftar di RWTH Aachen University dan kemudian pindah ke Technical University of Munich. Di Munich, ia meraih gelar Ph.D. di bidang teknik pada tahun 1965. Selama berada di Jerman, Habibie mengembangkan hubungan yang kuat dengan industri penerbangan, khususnya di bidang konstruksi dan teknologi pesawat terbang.

Keahlian dan pengetahuan Habibie di bidang teknik kedirgantaraan menyebabkan penunjukannya sebagai konsultan untuk perusahaan kedirgantaraan Jerman Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB). Dia menghabiskan sekitar dua dekade bekerja di Jerman, berkontribusi pada pengembangan berbagai proyek pesawat, termasuk Airbus. Ia juga menjadi profesor dan memegang beberapa posisi akademik di Technical University of Munich.

Pada tahun 1974, Habibie kembali ke Indonesia dan bergabung dengan pemerintah sebagai penasihat di Kementerian Riset dan Teknologi di bawah pemerintahan Presiden Suharto. Dia bekerja tanpa lelah untuk mempromosikan teknologi dan pengembangan industri di negara tersebut, mengadvokasi swasembada dan kemandirian teknologi. Habibie berperan penting dalam pendirian pabrik pesawat terbang Indonesia, PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

Menyusul meluasnya protes dan kerusuhan politik di Indonesia pada tahun 1998, Presiden Suharto mengundurkan diri, dan Habibie dilantik sebagai penggantinya. Masa kepresidenan Habibie ditandai dengan reformasi politik dan ekonomi, serta upaya penanganan masalah HAM. Dia memprakarsai liberalisasi politik, mencabut pembatasan pers, dan membebaskan tahanan politik. Selain itu, ia memperkenalkan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, termasuk reformasi kesehatan dan pendidikan.

Salah satu tindakan Habibie yang paling menonjol sebagai presiden adalah keputusannya untuk mengadakan referendum di Timor Timur, yang akhirnya berujung pada kemerdekaan wilayah tersebut. Namun, kepresidenannya menghadapi tantangan, dan dia mengundurkan diri setelah menjabat selama lebih dari setahun.

Setelah keluar dari kursi kepresidenan, Habibie terus berkontribusi dalam pembangunan Indonesia melalui yayasannya, Habibie Center, yang berfokus pada penelitian dan analisis kebijakan. Dia juga tetap aktif di forum dan organisasi internasional, mengadvokasi kemajuan dan pengembangan teknologi.

BJ Habibie dikenang sebagai pemimpin visioner yang memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan teknologi Indonesia dan memainkan peran penting dalam transisi negara menuju demokrasi. Semangatnya untuk teknik, komitmen untuk maju, dan dedikasinya untuk negaranya terus menginspirasi generasi.


Terima kasih telah membaca artikel ini semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Biografi BJ Habibie Presiden Republik Indonesia Ke 3"